UPDATE

Wae Rebo: Desa Tradisional di Tengah Hutan di Kepulauan Flores

Foto: Wae Rebo. tajukharian.com - Web/@travelspromo

Tajukharian.com - Wae Rebo adalah desa adat yang terletak di ketinggian 1.200 meter di atas permukaan laut di pegunungan Flores, Nusa Tenggara Timur. Desa ini terkenal karena keindahan alamnya yang menakjubkan, serta keunikan budaya dan arsitektur rumah tradisionalnya yang disebut Mbaru Niang. Wae Rebo sering disebut sebagai desa di atas awan karena lokasinya yang terpencil dan dikelilingi oleh hutan lebat. Dalam esai ini, kita akan menjelajahi sejarah, budaya, dan keindahan alam Wae Rebo serta tantangan yang dihadapinya.

Sejarah dan Budaya

Wae Rebo didirikan oleh nenek moyang suku Manggarai yang datang dari Minangkabau, Sumatera Barat. Desa ini diperkirakan telah ada selama lebih dari seratus tahun. Salah satu daya tarik utama Wae Rebo adalah Mbaru Niang, rumah adat berbentuk kerucut yang terbuat dari bahan-bahan alami seperti bambu, kayu, dan ijuk. Mbaru Niang terdiri dari lima tingkat, masing-masing memiliki fungsi yang berbeda, mulai dari tempat tinggal hingga tempat penyimpanan hasil pertanian.

Budaya di Wae Rebo masih sangat kental dengan adat istiadat dan tradisi leluhur. Upacara adat, seperti pesta panen dan ritual syukur, masih dilakukan secara rutin oleh masyarakat desa. Sistem kepercayaan masyarakat Wae Rebo juga sangat terikat dengan alam sekitar, mereka percaya bahwa roh leluhur tinggal di gunung dan hutan sekitar desa.

Keindahan Alam

Keindahan alam Wae Rebo tidak hanya terlihat dari desa itu sendiri, tetapi juga dari perjalanan menuju ke sana. Untuk mencapai Wae Rebo, pengunjung harus melakukan perjalanan kaki selama sekitar 4-5 jam dari desa terakhir yang bisa dijangkau kendaraan, yaitu Desa Denge. Perjalanan ini menawarkan pemandangan hutan tropis yang lebat, sungai-sungai jernih, dan pegunungan yang megah.

Desa Wae Rebo dikelilingi oleh hutan yang masih alami dan menjadi habitat bagi berbagai jenis flora dan fauna. Udara di sini sangat bersih dan segar, jauh dari polusi perkotaan. Selain itu, pemandangan matahari terbit dan terbenam dari Wae Rebo sangat memukau dan menjadi momen yang ditunggu-tunggu oleh para pengunjung.

Tantangan dan Pelestarian

Meski memiliki keindahan dan keunikan yang luar biasa, Wae Rebo juga menghadapi sejumlah tantangan. Salah satunya adalah aksesibilitas yang sulit, yang membuat pengembangan infrastruktur menjadi terbatas. Meskipun demikian, tantangan ini juga menjadi berkah terselubung karena membantu melestarikan keaslian desa dari modernisasi yang terlalu cepat.

Tantangan lainnya adalah menjaga kelestarian budaya dan lingkungan di tengah arus wisatawan yang semakin meningkat. Masyarakat Wae Rebo telah menyadari pentingnya pelestarian budaya dan alam mereka. Mereka bekerja sama dengan berbagai organisasi dan pemerintah setempat untuk mengembangkan pariwisata berkelanjutan. Salah satu langkah penting yang diambil adalah membatasi jumlah wisatawan yang dapat berkunjung setiap harinya untuk mencegah kerusakan lingkungan dan menjaga kenyamanan hidup masyarakat setempat. 

Iklan

Advertisement

Type and hit Enter to search

Close