Foto: tajukharian.com - Web/@istimewa |
Tajukharian.com - Politik uang bagaikan benalu yang menggerogoti demokrasi, menggerus kepercayaan rakyat dan mengantarkan bangsa pada jurang kemunduran.
Praktik haram ini laksana racun yang mencemari proses demokrasi, mengubahnya menjadi ajang pertarungan uang, bukan adu visi dan misi.
Dampak politik uang amatlah merugikan. Pertama, ia mencederai nilai demokrasi yang menjunjung tinggi kedaulatan rakyat. Suara rakyat dibeli dengan uang, bukan diraih dengan gagasan dan program terbaik.
Politik uang melahirkan pemimpin yang tidak kompeten, yang lebih mementingkan keuntungan pribadi daripada kesejahteraan rakyat.
Kedua, politik uang melahirkan sistem politik yang korup. Pemimpin yang terpilih melalui politik uang akan terbebani hutang budi kepada para pemberi uang. Hal ini mendorong mereka untuk melakukan tindakan korupsi demi mengembalikan modal dan memperkaya diri sendiri.
Ketiga, politik uang memicu kekecewaan dan apatisme rakyat. Rakyat yang terbiasa disuap dengan uang kehilangan kepercayaan terhadap proses demokrasi. Mereka menjadi apatis dan tidak mau lagi berpartisipasi dalam politik, karena merasa suaranya tidak akan berarti.
Melawan politik uang membutuhkan upaya kolektif dari semua pihak. Penegakan hukum harus diperkuat, dengan memberikan sanksi tegas bagi para pelakunya. Perlu edukasi yang masif kepada masyarakat tentang bahaya politik uang dan pentingnya memilih pemimpin berdasarkan integritas dan kapabilitas.
Masyarakat perlu didorong untuk berani menolak politik uang dan melaporkan praktiknya kepada pihak berwenang. Peran media massa juga penting dalam menyebarkan informasi dan edukasi tentang bahaya politik uang.
Partai politik pun harus berkomitmen untuk tidak menggunakan politik uang dalam menjaring suara. Mereka harus mengedepankan visi dan misi yang jelas, serta membangun platform politik yang berintegritas.
Politik uang adalah musuh bersama. Melawannya adalah tugas kita bersama. Demi demokrasi yang sehat dan masa depan bangsa yang lebih baik, mari kita tolak politik uang dan pilih pemimpin yang berintegritas dan kompeten.
Ingat, suara kita adalah harga diri kita. Jangan jual suara kita dengan politik uang!
Social Footer